Andi, seorang mahasiswa tinggkat
akhir di salah satu perguruan tinggi di kota manado sedang menunggu di halte
bus, setelah seharian di kampus bergelut dengan skripsi yang tak kunjung
rampung dan masih saja penuh dengan coretan dosen pembimbing, andi duduk di
bangku halte lalu menyandarkan kepalanya ditembok dan menghela napas panjang
seraya berkata,
“Tuhan, izinkan aku sarjana!”
Sudah sebulan andi menajalani rutinitas
seperti ini, itu artinya sudah sebulan juga skirpsi andi menjadi objek pelampiasan
corat coret beliau (Read : Dosen pembimbing) apabila sedang dirundung
masalah asmara. Bukan hanya andi, memang seringkali kita mendapati dosen yang
selalu menyampur - adukkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan sehingga
apabila si dosen dalam kondisi seperti cacing kepanasan, uring uringan (Read: Galau) maka
yakin dan percaya skripsi kitalah yang akan menjadi pelampiasan kegalauannya. Meskipun
begitu masih banyak juga diantara mereka yang bekerja secara internasional eh
profesional.
Ngomong - ngomong tentang
bimbingan skripsi saya sedikit punya bocoran tentang cara jitu mendapatkan hati
dosen pembimbing, ini berdasarkan pengalaman sewaktu masih kuliah di salah satu
perguruan tinggi di MU (manado university). Jadi menurut pengalaman saya, apabila
setiap kali akan bimbingan skripsi maka pastikan skripsi kita selalu didamping
sepasang pengawal coklat silverking dan
kawan kawan, maka yakinlah dobing
(dosen pembimbing) akan sangat Co-Operatif.
Nggak percaya? Boleh dicoba, namun resiko ditanggung masing - masing ya.
Kembali lagi ke andi. Andi
merupakan mahasiwa yang pintar hanya saja dia sangat malas, di kampus dia
terkenal karena kemalasannya yang super duper luar biasa, tugas tugas yang
diberikan oleh dosennya sangat jarang dia kerjakan, dia bahkan lupa kapan
terakhir kali mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosennya namun karena
tuntutan dari sang kekasih hati, sipujaan hati, calon pengisi hati agar segera
mengahkiri masa lajangnya eh menyelesaikan
studinya, dengan ancaman akan
ditinggal nikah apabila dia tidak segera menyelesaikan studinya sontak saja membuat sifat andi balik haluan tiga ribu enam
ratus enam puluh derajat, dia yang tadinya malas malasan kini begitu rajin
untuk mengerjakan skripsinya, dia yang
tadinya hanya suka nongkrong di warkop kini hari harinya hanya ada di
perpustakaan. Mungkin inilah yang dikatakan banyak orang “The
power of kepepet!”
“Kalau kamu tidak bisa wisuda
tahun ini, maka akan kubiarkan orang lain untuk mempersuntingku!”
Kalimat itu sudah seperti suara
sirene ambulans di kepala andi “Ngiung
ngiung ngiung, “Ngiung ngiung ngiung,”
terlambat sedikit saja maka hubungan yang terjalin sejak empat tahun silam
akan berakhir di pelaminan dimana andi akan hadir sebagai tamu. Andi merinding
memikirkannya jika dia harus hadir sebagai tamu pada hari bahagia itu. sebenarnya
astri sepenuhnya tidak serius dengan ucapan itu, dia hanya ingin agar pria yang
diharapkan untuk jadi bapak dari anak anaknya kelak bisa segera selesai dari
bangku kuliah dan mendapatkan pekerjaan.
Pukul lima sore, bus yang tiap
hari menjemput andi dan para penumpang lain sudah berada tepat di hadapan andi,
“masih seperti hari hari
sebelumnya supir bus ini memang selalu on
time.” Puji andi dalam hati pada sang sopir.
Penumpang satu persatu mulai
menaiki bus, beberapa diantaranya para karyawan bank dan beberapa gadis dengan
tampilan seperti spg (sales promotion
girl). Karena waktu itu penumpang cukup banyak, andi memilih untuk berdiri
dan hanya mempersilahkan kepada kedua wanita cantik untuk duduk di kursi yang
masih kosong sembari andi berdiri tepat dihadapannya.
Dalam perjalanan pulang si wanita
spg ini yang entah namanya siapa sesekali cekikikan pada saat melihat kearah
andi, andi sedikit merasa risih dan mencoba mencari - cari sesuatu yang aneh,
mungkin ada kotoran yang menempel pada tubuhnya sehinngga gadis ini sesekali
saling berbisk bisik sambil tersenyum ketika melihat andi, tidak menemukan sesuatu
yang aneh, andi kemudian tak menghiraukan gadis tadi,
“ah bodoh amat,
amat aja nggak bodoh!” ketus andi dalam hati sambil
memalingkan pandangan kedepan.
bagi andi saat ini tidakk ada
yang lebih penting selain segera menyelesaikan skripsi dan bisa melamar sang
pujaan hati. mobil berhenti dan dua wanita yang ada di depan andi berdiri
sepertinya mereka akan turun, andi memberi jalan mereka jalan, namun sebelum
mereka turu salah satu dari kedua wanita itu tersenyum kepada andi lalu
berbisik,
“Mas, resleting celananya terbuka!”
Dengan wajah malu andi
mengeluarkan jurus tangan kilat untuk segera memperbaiki resleting celananya,
setelah wanita tadi turun andi senyum senyum sendiri.
“sejak tadi kedua wanita itu
ternyata menertawakan isi daripada resleting celana saya.” Kata andi dalam hati.
#OnedayOnePost
#OdopBacth5
#Tantangan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPengalaman pribadi nih kayaknya :D
BalasHapusPeace ^_^
Maafin tulisannya yang hancur y,
Hapusbanyak typo dan beberapa pengulangan kata.
Aduh, jangan minta maaf, walau ramadhan bentar lagi sih :)
HapusKomentar.y mbak nia lebih lucu dari tulisanku.😂😂
HapusItu pengalaman Andi mbak nia.
HapusMau ta kenalin?
Saya kalau komentar, lucu emang, giliran nulis humor, garing :D
HapusWaduh, kok malah mau dikenalin :D
Sejak kapan beralih profesi jadi mak comblang Pak? :D
😁😁
Hapus