Terlalu pagi aku terluka, terlalu
dini aku menderita, bagaimana bisa hidup tanpa rindu yang terbalas dan sakit
yang tak terobati”
“ kamu akan terbiasa katamu”
“ kamu akan bisa katamu”
Pagi itu hujan sedang asyik
asyiknya bercanda ria diatas atap rumahku, seolah merasa tak bersalah karena
telah menghalangi untuk melakukan rutinitasku setiap hari. ya aku yang hanya
sebagai pedagang ikan keliling di desa dengan terpaksa harus menunda keberangkatan
untuk menjajakan dagangan yang telah kupersiapkan sejak subuh tadi. “Maaf” kataku dalam hati kepada pelanggan setia yang
setiap pagi menanti kedatanganku, “Maaf”
hari ini aku tak dapat melayani tepat waktu,
“Hem
semoga saja hujan ini tak membuatku kehilangan pelanggan” pikirku lagi dalam hati, sembari menunggu
hujan berhenti aku duduk diatas kursi yang sudah lapuk menikmati secangkir kopi
pahit. Kopi pahit? Ya bukannya aku tak suka kopi manis! hanya saja gula saat
ini sedang mahal mahalnya akibat ulah kebijakan para tikus berdasi yang sedang
duduk diatas kursi empuk nan nyaman.
Hujan makin deras sruput kopi pun
makin menjadi sesekali diselingi dengan kue Bagea (salah satu kue khas di
dareahku) yang membuat pagi ini terasa syahdu. Tiba tiba terdengar handphone layar hitam putihku berdering, menandakan
adanya pesan yang masuk. segera saja kuambil dan membacanya. Dari layar terpampang jelas tertulis “ My Honey, satu pesan diterima. Ya dialah
Romlah My first and Last Love (pikirku),
anak kepala dusun di desa seberang, sudah sejak 9 bulan yang lalu kami menjalin
asmara, sejak pertama kali bertemu.
Tak biasanya dia mengabariku
dipagi hari, karena penasaran segera kubuka pesan itu. Kubaca dengan pelan
pelan “ Kita Putus aku dijodohkan,,
seminggu lagi aku akan segera menikah dengan pria pilihan orang tuaku. Namanya Zainuddin
perantau sukses dari Malaysia”, Jujur
aku…
Sejenak aku berhenti membaca
pesannya. Dunia seakan terbalik, air mataku jatuh tak terkira, seolah air mata
ini lebih deras dari hujan yang sedikit lagi akan membanjiri gubuk yang kusebut
rumah ini. Kulanjutkan lagi membaca pesannya dengan pelan pelan “ Jujur aku juga sakit harus menerima ini namun aku tak bisa membantah keinginan
orang tuaku, aku tak mau disebut anak durhaka. mulai sekarang mohon lupakan
aku. Kamu akan terbiasa dan aku tahu kamu pasti bisa. Salam sayang terakhir untukmu
#Romlah.
#OneDayOnePost
#Odop Batch5
Kamu akan bisa rasanya rancu, deh.
BalasHapusWah kok bisa kesalip,bang? Salip balik atuh!,
Terima kasih, masukannya bunda.
HapusBantu dijelaskan lagi bang, asal kota kue bagea. Supaya nambah pengetahuan untuk saya si pembaca. 😁
BalasHapusSiap,
HapusKue bagea ini merupakan salah satu kue khas dari daerah palopo sulawesi selatan.
Di Ternate juga ada bagea
Hapuskuenya seperti apa ka kalau boleh tahu? hehe
Hapusikut penasaran.
Memang mobil bisa menyalip ke pelaminan..
BalasHapusTp mobil tetap kalah dari motor dijalan sempit..
Hehe boleh boleh.
HapusCinta di penjaja ikan yang disalip pedagang kaya
BalasHapusceritanya asyik, tapi kok sy merasa endingnya masih ngegantung ya..
Iya bner. Terima kasih masukan.y.
Hapusitu ngapain hujan ngapain bercanda canda di atas atap org lain, hehehe..
BalasHapusSiap kang.
HapusTerima kasih sdah mampir.
Betapa kasihannya dirimu hujan, di saat kau memberi keberkahan, para manusia itu justru merutukimu. Hiii...
BalasHapusPagi-pagi udah dikasih sarapan sendu ini.
Hehehe piss mba Isnaini
HapusSiap selalu saja...masih mungkin kesalip lagi... hihiii
BalasHapusHehehe rawan y mba.
HapusNanti bikin cerita sekuelnya, cintaku tersandra perantau indonesia,hihihi, menarik ceritanya meskipun singkat namun jelas...
BalasHapusTerima kasih sdah mampir. Pujian.y sangat luar biasa. Hehehe
HapusYah... ternyata belu berjodoh dg Romlah😅
BalasHapus🤣
Hapus