SELALU ADA KESEMPATAN UNTUK BERUBAH EPS 8


“Sahabat, berbahagiahlah karena kau telah diberi kesempatan lebih dulu untuk bertemu denganNya daripada kami, hanya do’a yang bisa kami panjatkan untuk mengiringi dalam pembaringan abadimu.”
Sesosok pria berlesung pipi yang tadi pagi baru saja menyeruput kopi bersamaku kini terbujur kaku di hadapanku dan telah berganti nama menjadi mayat. Kulihat beberapa bagian tubuhnya tidak lengkap, dan juga beberapa bagian tubuh hampir terpisah terpisah. Wajahmu? Aku yakin tak yakin akan bisa mengenalimu andai aku yang menemukanmu dilokasi kejadian.“Tragis.” Pikirku dalam hati.

“Setelah selesai sholat Dzuhur tibalah saatnya kami mengantarnya ke peristrahatan terakhir, tempat dimana dia akan menghadapi peradilan yang seadil – adilnya, tempat dimana dia harus mempertanggung jawabkan segala perbuatannya selama hidup di dunia. Selamat jalan kawan, semoga kau tenang di alam sana.
“Men sorry, ini salahku andai saja aku tidak mengajaknya pulang, ini tidak akan terjadi.” Arfa yang datang menghampiriku dan merasa sangat bersalah atas kejadian yang baru saja menimpa sahabat kami.

“Sudahlah bro, tak ada gunanya menyalahkan diri, kalaupun ada orang harus disalahkan akulah orangnya, tidak seharusnya semalam aku mengajaknya minum - minum sehingga dia pulang dalam keadaan mabuk” jawabku padanya.

“Dia itu sebenarnya tidak membalap bro, kecepatan motor kami biasa biasa saja, aku yang saat itu mengikuti irama kecepatannya dari belakang masih sempat melihat speedometer menunjukkan angka 80, hanya supir bus itu saja yang menyalip sehingga mengambil semua sisi bagian kanan jalan dan naas bagi Dede karena tidak sempat menghindar, aku yang beberapa meter di belakang Dede masih sempat menghindar dengan menurunkan motor dibahu jalan” tanpa kutanya Madil menjelaskan kronologi peristiwa yang mengenaskan itu.

***
Sudah seminggu sejak kepergian si Dede dan aku juga belum kembali ke kota untuk melanjutkan kuliah atau kembali hanya sekedar kembali menggores tinta – tinta kemaksiatan seperti yang kulakukan sebelum – sebelumnya, kali ini rasanya berbeda, entah kenapa aku tak lagi semangat untuk kembali ke tempat itu. hari hariku kini diisi dengan mendengar nasihat nasihat dari orang tua tentang hidup.

Bersambung

#Onedayonepost
#Odopbatch5
#Tantangan cerbung

Komentar

  1. Kematian ialah awal kehidupan abadi T_T
    Semoga Dewa kan segera menjemput hidayah itu kembali.
    Hingga tak perlu ada penyesalan saat berjumpa dengan-Nya nanti.

    BalasHapus

Posting Komentar