SELALU ADA KESEMPATAN UNTUK BERUBAH EPS 7





Dede Kecelakaan, dan Meninggal Di Tempat”
Seperti itulah pesan yang kuterima dari Madil, kucoba menenenangakan pikiranku dan berharap pesan yang kuterima ini adalah bohong, aku tahu Madil ini memang selalu bercanda dan beberapa kali dia pernah melakukan hal yang sama dengan mengabari beberapa sahabat bahwa salah satu dari kami mengalami kecelakaan dan meninggal. Namun kali ini firasatku mengatakan dia jujur bukankah sesering - seringya sahabat bercanda ada kalanya mereka mengatakan hal yang benar. Entah kenapa aku begitu percaya pada pesan yang kuterima darinya meski sebenarnya aku tak ingin mempercayainya.

“Dewa, Ayo pulang!, Dede kecelakaan dan meninggal d tempat!” Dengan tergesa gesa Joker datang untuk menyampaikan berita kematian Dede, kulihat dia masih mengenakan jaket warna hijau pakaian kebesaran kami saat melakukan aksi, dengan slayer merah terikat di kepala, dan megaphone di tangan. Di wajahnya terdapat garis warna putih kuyakin itu adalah pasta gigi,dimana saat aksi, kami selalu mengolesi bagan bawah mata agar kebal terhadap senjata gas air mata.

“Duduk dulu Jok! Kita harus tenang apalagi kita berdua masih dalam pengaruh alkohol. Aku memintanya untuk segera tenang, aku tidak ingin jika dalam perjalan pulang nanti kami juga mengalami kejadian yang sama.

“Sekarang begini, kamu bersihkan badan dulu cuci muka dan ganti baju, sementara aku juga mengemasi beberapa pakaian yang harus kubawa pulang.”

“Cing maaf ya, aku harus pulang ke kampung, kamar gimana ya?” aku mencoba menanyakan agar dia mengerti, Rasanya tak enak kalau aku harus ngomong langsung agar mereka menyudahi permainannya.
“Kamar aku pinjam ya bro, kita baru main soalnya.”
“Trus gimana?’
“Ayolah Wa” Dia memelas
“Oke, tapi kalau udah selesai, kamar jangan lupa dikunci ya!”
Tengkiu Wa” nih buat kamu. Dua lembar uang seratus hasil judi dia sodorkan padaku.
Segera aku mengambil pakaian di lemari. laptop yang saat ini kembali melantunkan lagu dangdut segera kumatikan dan kumasukkan ke dalam tas.

“Ayo berangkat Jok.”
Perjalanan ke kampung yang biasanya hanya ditempuh dalam waktu sejam, kini menjadi lebih lama, aku harus melambatkan kendaraanku. Aku khawatir jika kejadian naas yang dialami oleh dede juga terjadi pada kami. Bahkan Joker yang duduk dibelakang sesekali mengingatkanku agar melambatkan laju motor.

Terlihat dari jauh, rumah itu kini sudah ramai dikerumuni warga kampung, tenda warna biru kini sudah terpasang di depan, bukan untuk pesta pernikahan tetapi untuk acara takziah.

Bersambung
#Onedayonepost
#OdopBatch5
#Tantangan Cerbung

Komentar

Posting Komentar