“Dede
Kecelakaan, dan Meninggal Di Tempat”
Seperti itulah pesan yang kuterima dari
Madil, kucoba menenenangakan pikiranku dan berharap pesan yang kuterima ini
adalah bohong, aku tahu Madil ini memang selalu bercanda dan beberapa kali dia
pernah melakukan hal yang sama dengan mengabari beberapa sahabat bahwa salah
satu dari kami mengalami kecelakaan dan meninggal. Namun kali ini firasatku
mengatakan dia jujur bukankah sesering -
seringya sahabat bercanda ada kalanya mereka mengatakan hal yang benar.
Entah kenapa aku begitu percaya pada pesan yang kuterima darinya meski
sebenarnya aku tak ingin mempercayainya.
“Dewa, Ayo pulang!, Dede kecelakaan dan
meninggal d tempat!” Dengan tergesa gesa Joker datang untuk menyampaikan berita
kematian Dede, kulihat dia masih mengenakan jaket warna hijau pakaian kebesaran
kami saat melakukan aksi, dengan slayer merah terikat di kepala, dan megaphone di tangan. Di wajahnya
terdapat garis warna putih kuyakin itu adalah pasta gigi,dimana saat aksi, kami
selalu mengolesi bagan bawah mata agar kebal terhadap senjata gas air mata.
“Duduk dulu Jok! Kita harus tenang
apalagi kita berdua masih dalam pengaruh alkohol. Aku memintanya untuk segera
tenang, aku tidak ingin jika dalam perjalan pulang nanti kami juga mengalami
kejadian yang sama.
“Sekarang begini, kamu bersihkan badan
dulu cuci muka dan ganti baju, sementara aku juga mengemasi beberapa pakaian
yang harus kubawa pulang.”
“Cing maaf ya, aku harus pulang ke
kampung, kamar gimana ya?” aku mencoba menanyakan agar dia mengerti, Rasanya
tak enak kalau aku harus ngomong langsung agar mereka menyudahi permainannya.
“Kamar aku pinjam ya bro, kita baru main soalnya.”
“Trus gimana?’
“Ayolah Wa” Dia memelas
“Oke, tapi kalau udah selesai, kamar jangan
lupa dikunci ya!”
“Tengkiu
Wa” nih buat kamu. Dua lembar uang seratus hasil judi dia sodorkan padaku.
Segera aku mengambil pakaian di lemari.
laptop yang saat ini kembali melantunkan lagu dangdut segera kumatikan dan
kumasukkan ke dalam tas.
“Ayo berangkat Jok.”
Perjalanan ke kampung yang biasanya
hanya ditempuh dalam waktu sejam, kini menjadi lebih lama, aku harus
melambatkan kendaraanku. Aku khawatir jika kejadian naas yang dialami oleh dede
juga terjadi pada kami. Bahkan Joker yang duduk dibelakang sesekali
mengingatkanku agar melambatkan laju motor.
Terlihat dari jauh, rumah itu kini sudah
ramai dikerumuni warga kampung, tenda warna biru kini sudah terpasang di depan,
bukan untuk pesta pernikahan tetapi untuk acara takziah.
Bersambung
#Onedayonepost
#OdopBatch5
#Tantangan Cerbung
Kok nyesek ya bacanya
BalasHapusWah... ada Kifah
Hapus๐๐
T_T
BalasHapus