Pesona Mama Mudah

Naluri lelakiku muncul begitu saja tanpa ada aba aba jantung  terasa berdegup kencang, darah mengalir lebih deras ketika melihatnya di tempat pencucian motor hari ini, gadis cantik berambut panjang sedikit pirang dengan kulit putih dan mulus sedang duduk di bangku panjang tempat pelanggan menunggu ketika motor sedang dicuci. dari wajah dan posturnya sepertinya dia masih umur 18 - 20 tahun. "Ada apa ini"? Apakah aku sedang jatuh cinta? Gumamku dalam hati.

Tak akan kubiarkan kesempatan ini kataku, aku yang memang kebetulan telah menjomblo sejak tiga tahun lalu harus berkenalan dengannya. Langsung saja kuparkirkan motorku. Lalu menuju ke bangku dimana dia duduk, kebetulan waktu itu masih sepi hanya ada pria berjanggot tebal yang juga sedang duduk di pojok bangku sambil menikmati rokok dan secangkir kopi buatan mbak astri sang penjual kopi samping tempat pencucian ini.

"Permisi mbak, boleh duduk?" , "Silahkan mas katanya" tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone yang sejak tadi dimainkannya.
Sepertinya dia sedang serius chat sama seseorang karena beberapa kali dia terlihat senyum senyum sendiri setelah membaca pesan yang diterimanya.

Setelah beberapa menit aku mulai gelisah memikirkan bagaimana cara untuk memulai obrolan dengan gadis ini otakku terus berfikir, kucoba flashback ke beberapa tahun yang lalu pada saat aku berkenalan dengan pacarku (kini sudah jadi mantan) namun tak juga kutemukan, aku sudah lupa wajar saja tiga tahun bukan waktu yang sebentar.

"Akhh.... kenapa harus setegang ini, mana kamu yang dulu? "seorang pujangga, dulu kamu bahkan tak pernah ditolak oleh seorang wanitapun lalu kenapa kamu begitu tegang?" Aku mulai memaki diriku. Kugerak gerakkan lidahku yang terasa kaku lalu dengan terbata bata mulai menyapa gadis itu.

" Hey! Mbak namanya siapa?"
"Eh iya mas, ada apa?"
"Nama mbak siapa?" Aku mengulaing pertanyaanku.
"Owh nama saya dita mas."
"Owh dita, kenalin nama saya saiful sambil mengulurkan tanganku."

Yes aku berhasil berkenalan pikirku dalam hati. Aku semakin bersemangat untuk mengenalnya lebih jauh. Namun lagi lagi aku blank dan tidak tahu harus mulai dari mana lagi ngomongnya, lima menit berselang jeda obrolan perkenalan kami cukup lama waktu semakin mengejar dan mendesak kulihar motornya yang tadi dicuci kini sudah sampai pada finishing touch alias ngeringin body motor itu artinya sebentar lagi.
Keadaan memaksaku untuk segera memulai obrolan lagi.

"Mbak baru y disini aku boleh minta nomor WA nya nggak?". dia menatapku lalu tersenyum dan berkata.
"Iya mas saya baru disini mas, saya nggak punya WA dan dsini saya ikut suami."

Jawabannya telak, aku knockout, malu, ingin rasanya kukantongi muka ini.
Namun tak mengapa kejadian hari ini mengajarkanku tak selamanya yang terlihat ABG itu singgle.

#OneDayOnePost
#OdopBatch5

Komentar

Posting Komentar